Hari ini tepat tanggal 18 November 2014 ditetapkan bahwa harga BBM bersubsidi resmi dinaikan. Sebenarnya bukan dinaikan, lebih tepatnya dikurangi subsidinya. Bagi orang ekonomi tentu tau bahwa ini merupakan bentuk kebijakan Fiskal dari pemerintah. Karena tanpa fiskal yang sehat, sektor pembangunan akan terhambat dan investasi akan menurun. Kita perlu lebih bijak dalam mengelola uang negara ratusan triliun untuk program-program yang lebih produktif dan bersifat jangka panjang. Selama lima tahun terakhir ini 714,5 Triliun habis untuk mensubsidi bahan bakar yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu. Namun, pada penerapannya mayoritas BBM bersubsidi malah dikonsumsi masyarakat golongan menengah ke atas. Akhirnya pemerintah memutuskan memangkas anggaran untuk subsidi bahan bakar tersebut.
Memang pasti ada pro kontra dalam setiap pengambilan kebijakan, semoga pemerintah bisa memutuskan yang terbaik. Tentunya kebijakan ini juga harus diimbangi dengan kompensasi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat golongan tidak mampu, pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, layanan publik, lapangan kerja dll.
Maka, sebagai pengguna transportasi tentunya kita harus pintar-pintar mengatur keuangan kita dalam menghemat pengeluaran untuk bahan bakar. Sebagai seorang pengguna transportasi juga, maka kali ini saya berikan beberapa tips yang bisa diterapkan untuk menghemat/mengurangi konsumsi bahan bakar kita :
1. Usahakan Berkendara Pada Kecepatan Konstan
Jika kecepatan kita stabil/konstan, maka daya yang dibutuhkan mesin untuk bekerja akan lebih rendah dibandingkan jika kita terlalu sering menginjak rem dan gas berkali-kali karena kecepatan yang berubah-ubah. Kecepatan yang tinggi/ngebut juga akan lebih boros bahan bakar. Boleh konstan, tapi bukan berarti kecepatan konstan ketika macet juga.
2. Matikan Mesin Saat Posisi Diam
Kalau berhenti di lampu merah yang lebih dari 2 menit, sebaiknya matikan saja mesin sementara karena meskipun tidak dalam kondisi berjalan, kendaraan yang mesinnya menyala akan tetap melakukan proses pembakaran bahan bakar. Kalau ini dilakukan oleh ratusan juta rakyat Indonesia yang pengguna kendaraan, bayangkan berapa banyak liter bahan bakar yang bisa dihemat. Ingat, matikan mesin hanya di lampu merah, jangan di lampu hijau, bisa diklakson orang ntar.
3. Tidak Memainkan Pedal Gas Saat Posisi Diam
Saat diam seperti di lampu merah ataupun saat memanaskan kendaraan, jangan memainkan pedal/gagang gas, apalagi kalau cuma untuk menyombongkan bunyi mesin yang udah dimodif cempreng. Karena memainkan gas saat posisi diam juga membuat bahan bakar terbuang percuma dengan tidak menambah jarak yang kita tempuh. Memainkan gas aja gak boleh, apalagi memainkan perasaan si dia.
4. Memanaskan Kendaraan Cukup 3-5 menit Saja
Dari berbagai berita yang saya baca, waktu yang paling dianjurkan untuk memanaskan kendaraan adalah cukup selama 3-5 menit saja, dan tentunya tidak perlu sambil memainkan gas, apalagi gas elpiji 3 kilo.
5. Hindari Jalan Macet
Menghindari jalan yang macet dengan mempelajari jalan-jalan alternatif lainnya, bisa juga dengan bantuan GPS, atau aplikasi penunjuk arah lainnya, apalagi kini sudah banyak aplikasi penunjuk jalan yang bisa di Install di Gadget. Hindari juga jalan-jalan yang penuh dengan kenangan masa lalu anda dengan si dia, karena akan sangat berbahaya mengemudi dalam pengaruh kegalauan akan rasa yang dulu pernah ada.
6. Kurangi Pemakaian Fasilitas Kendaraan yang Tidak Perlu
Pemakaian AC yang terlalu dingin, musik, TV, Radio, DVD dan lain-lain yang juga turut serta mengurangi bahan bakar, nyalakan seperlunya saja. Misal, kalau berkendara mobil saat cuaca dingin, tidak perlu AC, pas berkendara tidak perlu sambil menontov TV karena juga membahayakan dan mengurangi konsentrasi serta fokus pengemudi. Alangkah lebih baiknya jika membawa TV sendiri dari rumah.
7. Gunakan Kendaraan Bermotor Seperlunya
Misal untuk jarak dekat dan cuma sebentar seperti ke warung di sebelah rumah gak perlu pake dianter segala atau ke warteg depan kosan, ga perlu dijemput sopir segala. Bisa jalan kaki atau bersepeda kayuh. Jika ada kenalan yang bawa kendaraan dan searah dengan kita, sebaiknya nebeng aja, (bisa sekalian modus)
8. Gunakan Bahan Bakar Beroktan Tinggi
Tips ini memang tidak menghemat biaya tapi menghemat bahan bakar kita. Bahan bakar dengan oktan yang tinggi maka proses pembakaran akan semakin sempurna sehingga proses penguapan bahan bakar akan makin lama dan cukup membutuhkan sedikit bahan bakar saja untuk memperoleh daya maksimal. Jadi, bahan bakar beroktan tinggi pada jumlah liter dan kondisi jalan yang sama, bisa menempuh jarak lebih jauh dibanding bahan bakar yang oktannya rendah. Mungkin anak Teknik Perminyakan lebih tau soal ini.
Tapi seiring waktu, ketika harga BBM bersubsidi dengan oktan rendah sudah makin hampir sama dengan BBM non subsidi yang oktannya tinggi, maka akan lebih baik menggunakan yang oktan tinggi.
Premium, Oktan: 88
Pertamax, Oktan: 92
Pertamax Plus, Oktan: 95
Dan, beberapa puluh taun lagi dari sekarang, ketika bahan bakar sudah semakin langka dan akan habis, maka kendaraan semewah apapun dan semurah apapun jadi tidak akan laku lagi karena hanya akan menjadi seonggok besi yang tak bisa jalan tanpa bahan bakar. Disaat itu maka kita sudah memasuki era kendaraan Hibrida, Listrik, Bahan bakar alternatif, bahkan sudah mulai dikembangkan Mobil Terbang sejak sekarang. Pertanyaannya, siapkah kita ketika bahan bakar sudah semakin langka dan kemudian habis?
Intinya, BBM naik, biaya nikah juga naik. Sakitnya tuh disini..
Intinya, BBM naik, biaya nikah juga naik. Sakitnya tuh disini..
Kalo ini netizen setuju pak !!
sumber gambar: instagram.com/dagelan dan google