Di suatu pagi yang cerah, Mahmud bermaksud main ke rumah Dicky sahabatnya. Terlihat Dicky sedang santai di teras rumah dengan secangkir Baygon hangat, sambil membaca iklan obat kuat terbaru di koran lokal terbitan taun lalu.
"Dick.." Mahmud berlari-lari kecil ke arah Dicky lalu mendekapnya dengan hangat dan mesra. Terlihat ia kebingungan. Wajahnya yang memang pas-pasan kini makin pas-pasan.
"Ada apa Mud, kenapa kamu terlihat bernafsu sekali saat mendekapku, pantatku sampai merah. Tumben pagi-pagi kesini, biasanya jam segini kamu masih tidur di kosanmu, yang ukurannya 2x1, kamar mandi dalam, tidur di luar itu. Ayo duduk dulu cerita ada apa, barangkali aku gak bisa bantu", Dicky lalu melepas dekapan Mahmud dari pantatnya sambil menawarkan secangkir minuman.
"Maaf Dick, langsung saja. Aku dapat kabar dari temannya Marni, yang lagi dekat sama aku itu, kalo Marni lagi kesal sama aku, katanya aku pehape sama dia"
"Wah, kalo gitu cepetan cus plentung nyatain perasaanmu ke dia" Dicky menyarankan.
"Masalahnya, aku gak ada niatan untuk itu, aku cuma menganggap dia teman baik doang, dianya aja yang kegeeran, lagipula tau sendiri kan kamu, Marni itu gaya hidupnya berlebihan dan aku, wajah aja pas-pasan apalagi penghasilan. Gajiku dari perusahaan sedot WC cuma pas buat makan sehari-hari. Sedangkan Marni, makan paginya aja di Jakarta, makan siangnya di Jogja, makan malamnya ke Bali"
"Iya sih Marni memang orangnya berlebihan, mulai dari cerewetnya, bedaknya, sampai username FB nya pun berlebihan. Kalau gitu jelasin aja yang sebenernya, kalau kamu cuma mau berteman, gak lebih", Dicky menyarankan.
"Gak segampang itu Dick, dia udah terlanjur ge'er, udah banyak cerita tentang aib aku juga ke teman-temannya, akupun sampai dekat dengan teman-temannya. Mau gak kamu bantu ngejelasin ke dia"
"Itu dia Mud, antara kamunya yang pehape, atau Marninya yang kegeeran. Tapi alangkah baiknya kalau mulai sekarang kamu berteman sewajarnya aja, jangan terlalu perhatian lagi atau dia bakal makin ge'er, mending kamu sendiri yang ngejelasin ke dia"
"Jadi kamu gak bisa bantuin aku Dick?"
"Bukannya gak mau, tapi ini masalah antara kamu sama dia. Kalo untuk menyelesaikan masalah yang kecil aja kamu gak bisa, apalagi permasalahan hidup ke depan yang makin sulit dan makin banyak. Udahlah, ga usah dekat sama cewek dulu kalo belum siap untuk serius, cuma kesenangan sesaat. Cewek itu butuh kepastian bro. Jangan terburu-buru, fokus aja sama kuliah dan pekerjaanmu dulu, sambil nyari orang yang tepat. Kalau udah bener-bener siap, baru nyatain perasaanmu ke orang dan di waktu yang tepat, lagian kamu masih muda. Ingat Mud, orang yang berhasil itu adalah orang yang mau menunda kesenangannya. Dan, masa muda itu bukan untuk dihabiskan, tapi untuk di isi Mud"
"Iya, kamu betul juga Dick, mumpung masih muda. Gimana aku mau dapatin yang terbaik kalau aku sendiri belum memperbaiki kualitas diriku. Makasih ya Dick atas saranmu, kamu emang kawan yang bisa diandalin dan selalu ngasih saran disaat aku ada masalah, thanks ya"
"Oke Mud, ngomong-ngomong dekapanmu tadi sakit banget tau, pantatku ampe merah gini habis kamu remas-remas, sini aku balas dulu sebelum kamu pulang", Dicky pun membalas memberi tamparan ke pantat Mahmud dengan halus dan lembut dengan kekuatan sepuluh jari, Mahmud terlihat pasrah menerima tamparan dari seorang sahabatnya yang menyadarkannya itu.
"Yah segitu doang, gak sakit hha. Oke deh, kalau gitu aku pamit pulang dulu ya" Mahmud ngeloyor sambil memegangi pantatnya yang sebenarnya kesakitan itu.
Dari cerita di atas, aku setuju banget sama perkataan Dicky soal mengisi masa muda. Kenyataannya disekitar kita, masih banyak orang yang menghabiskan masa mudanya dengan sia-sia sehingga dia gak siap menghadapi masa depannya. Mungkin mereka kira, "Mumpung masih muda, jadi senang-senang aja dulu lah" Sedangkan prinsipku, "Masa muda itu untuk diisi, bukan untuk dihabiskan". Tentunya diisi dengan hal-hal yang positif agar kelak di masa depan, kita siap menghadapi segala tantangan baru yang ada.
Tidak cuma aku, mungkin di antara kalian juga ada yang pernah melihat atau mengenal orang yang seperti itu, yang menghabiskan masa mudanya hanya untuk senang-senang, bukan untuk mengembangkan potensi dirinya. Yap.. mereka adalah orang yang bakal merugi di kemudian harinya.
Dan akhirnya aku ngeblog lagi, sekian..
0 komentar:
Posting Komentar