Yak, ngomongin dangdut udah kayak sinetron aja, sama-sama udah jadi ciri khas Indonesia. Ada yang bilang kalau gak goyang, maka bukan dangdut namanya. Seperti dalam lagunya Project Pop yang berjudul "Dangdut is The Music of my Country" memang menjelaskan betapa dangdut menjadi ciri khas Indonesia dengan ciri khas goyangan dan cengkoknya.
Musik dangdut adalah musik yang dipengaruhi unsur-unsur musik Hindustan India Klasik dan sedikit Arab dan Melayu pada cengkok dan harmonisasinya. Musik yang dibawa oleh pedagang dari Gujarat, India pada jaman dulu ini yang kemudian berkembang di Indonesia dan dinamai Dangdut. Maka tidak heran lagunya mirip dengan lagu-lagu di film Bollywood. Bahkan ada lagu dangdut yang sama persis dengan lagu India, hanya bahasanya saja yang diubah ke Indonesia (gak tau ini plagiat atau bukan). Genre musik ini menjadi salah satu keunikan khazanah musik yang ada di Indonesia. Tak heran bahkan musik ini memiliki "Raja"nya tersendiri.
Musik emang soal selera masing-masing. Walau tidak terlalu menggemarinya, tapi saya akui Dangdut adalah musik yang merakyat dan selalu bisa didengar sambil joged dengan gembira (meskipun liriknya sedih). Namun, hanya beberapa lagu yang saya tau dan kedengarannya enak. Liriknya yang simpel dan dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia juga menjadikannya unik dan tak bisa dihindari. Mulai dari acara sunatan, nikahan, kawinan sampe kampanyepun banyak menghadirkan panggung musik dangdut.
Kali ini saya mau menjelaskan beberapa hal becandaan yang mungkin akan terjadi jika Indonesia ini berubah menjadi Republik Dangdut. Berdasarkan makna tersirat dari lagu-lagu Dangdut yang banyak populer di masyarakat, tanpa harus berandai-andai jika presidennya adalah seorang Raja Dangdut :
1. Setiap Pria Harus Mencari Istri Solehah. Yang penting cari yang solehah, masalah berapa kali nikah cerai dan punya banyak istri itu tidak disebutkan oleh sang Raja. Masalah nikah sah secara hukum ataupun secara siri juga tidak disebutkan. Entahlah, saya sendiri juga tidak tau pasti berapa jumlah istrinya. Tapi terbukti, mantan model seksi sekalipun bisa dididik jadi istri solehah, bahkan bisa jadi Caleg. Yang dikhawatirkan, hukum poligami bisa-bisa disahkan. Bagaimana Ladies?
2. Tiap Kota/Kabupaten di Indonesia Harus Siap Digoyang. Kita harus siap dengan hal yang satu ini. Sebagai republik Dangdut yang berasaskan "Kegoyangan yang Maha Asyik", bukan tidak mungkin suatu saat secara mendadak kota-kota tertentu akan diajak bergoyang hingga mencapai 6,9 skala richter. Kadang juga ditanya "mana suaranya?". Sampai saat ini keberadaan suara tersebut masih menjadi suatu misteri.
3. Begadang Akan Dilarang. Karena dianggap tidak ada artinya, dan tak ada perlunya, diperkirakan akan ada peraturan dilarang begadang. Tentu hal ini sangat memberatkan hati para jomblo yang malam minggunya hanya bergantung kepada pertandingan sepakbola papan atas eropa yang tayang tengah malam. Dikhawatirkan penjualan kaos bola KW akan menurun drastis.
4. Dibukanya Fakultas Ilmu Dangdut di Perguruan Tinggi. Merujuk pada Garis Besar Haluan Negara Republik Dangdut, pada alinea ke-4 yang menyebutkan tujuan dasar negara yaitu "Mencerdaskan Kesyahduan Bangsa, dan Ikut Melaksanakan Kenikmatan Dunia" maka dibuka Fakultas ini dengan bermacam-macam mata kuliah seperti : Dasar-Dasar Penyaweran, Cengkok Pengantar, Ilmu Suling Sakti, Sejarah Ilmu Gendang dan Praktik dengan Biduan Koplo Indonesia. Tentunya tamat dengan Gelar SD (Sarjana Dangdut)
5. Program TV Joget-Joget Semalam Suntuk Diperbanyak. Republik ini akan sangat mendukung program semacam ini karena rating yang tinggi dari acara ini akan melahirkan generasi-generasi penjoged-penjoged handal di masa depan yang cerdas, bermoral dan bermartabat sebagai calon pemimpin masa depan bangsa.
6. Pakai Rok Mini Kini Tak Lagi Jadi Alasan. Karena seringnya rok mini dijadikan alasan para penonton dangdut untuk bilang "Bukak Sitik Joss", maka akan dibuat peraturan perundang-undangan yang baru yaitu "Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang mereka inginkan, maka yang diharuskan memakai rok mini adalah pedangdut pria saja, minimal dua senti dibawah pusar".
7. Sistem Ekonomi Gali Lobang Tutup Lobang. Ini akan sangat menguntungkan profesi tukang gali sumur, tukang gali kuburan dan tukang lainnya yang berhubungan dengan blantika dunia pergalian. Diperkirakan, profesi tersebut akan menjadi sangat berkelas dan bergengsi jika Indonesia benar-benar menjadi Republik Dangdut.
8. Politik Adu Domba Ditiadakan. Sama seperti kambing hitam, politik domba juga akan ditiadakan. Mungkin mereka lelah karena selalu dihitung setiap orang yang kesulitan tidur. Untuk menggantikannya, maka akan disahkan politik lain, politik Adu Jangkrik.
9. Bulu Dada Minimal Dua Senti Diatas Kulit. Ah, untuk peraturan yang satu ini, saya paling gak setuju. Apalagi kalau harus diterapkan pada perempuan. Karena.. ah..sudahlah..
7. Sistem Ekonomi Gali Lobang Tutup Lobang. Ini akan sangat menguntungkan profesi tukang gali sumur, tukang gali kuburan dan tukang lainnya yang berhubungan dengan blantika dunia pergalian. Diperkirakan, profesi tersebut akan menjadi sangat berkelas dan bergengsi jika Indonesia benar-benar menjadi Republik Dangdut.
8. Politik Adu Domba Ditiadakan. Sama seperti kambing hitam, politik domba juga akan ditiadakan. Mungkin mereka lelah karena selalu dihitung setiap orang yang kesulitan tidur. Untuk menggantikannya, maka akan disahkan politik lain, politik Adu Jangkrik.
9. Bulu Dada Minimal Dua Senti Diatas Kulit. Ah, untuk peraturan yang satu ini, saya paling gak setuju. Apalagi kalau harus diterapkan pada perempuan. Karena.. ah..sudahlah..
Musik dangdut dulunya sangat populer. Setidaknya sebelum dangdut dicemari oleh munculnya biduan-biduan dangdut koplo wanita yang bergaya bak minta di-bukak sitik Joss-in dan berselera rendah yang menjual lekuk tubuhnya dengan segepok saweran. Namun, masih ada penyanyi dangdut yang berpenampilan dan menari dengan sopan. Dan meskipun genre musik ini sering dianggap hiburan untuk kelas kampung, dangdut tetap memiliki penggemarnya mulai dari kalangan bawah sampai atas. Dangdut sendiri sudah seperti kebudayaan yang berkembang dari generasi ke generasi. Sudah sepatutnya kita jaga agar tidak sampai hilang, dan jangan sampai dicemari oleh oknum pedangdut-pedangdut murahan lainnya lagi agar kesannya tidak semakin buruk. Karena dangdut adalah karya anak bangsa, ciri khas Indonesia, hiburan dan suara rakyat Indonesia.
Sekian dan mari Bukak Sitik Joss !!
Sungguh Therlalu..
Dangdut Akhir Zaman... Jauh Dari Cita-Cita
0 komentar:
Posting Komentar