Pages

Minggu, 06 Mei 2012

UTS : Ujian Tidak Serius


Bagi mahasiswa pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah diatas. Yap, UTS adalah perhelatan akbar yang diadakan satu semester sekali dalam rangka menguji sampai sejauh mana mahasiswa menyerap materi yang sudah diajarkan dosen selama 2 bulan pertama. Memang kalo kuliah itu efektifnya sekitar 4-5 bulan per semester, jadi itu sebabnya kenapa baru 2 bulan udah UTS aja.

 Suasana ruang ujian yang mencekam


Adapun beberapa manfaat UTS menurut versiku:
1. Memberi porsi nilai yang besar pada mahasiswa
2. Memotivasi mahasiswa yang biasanya tidak belajar menjadi "terpaksa" belajar
3. Ajang kreativitas mahasiswa dalam mendapat nilai baik
4. Membiasakan menulis, bagi mahasiswa yang tidak biasa mencatat saat kuliah
5. Melatih ketajaman penglihatan mahasiswa dan pengawas (sapa tau mahasiswinya cakep)
6. Meningkatkan kerjasama dan silaturahmi antar peserta ujian
7. Dapat mempraktikkan Komunikasi Interpersonal antar mahasiswa di dalam ujian

Kebetulan minggu ini aku lagi nganggur ga ada kuliah, jadi aku coba ikut UTS dan cerita yang ku ambil kali ini adalah ketika UTS mata kuliah Filsafat Logika dan Mikrobiologi pada hari jumat tanggal 4 Mei 2012. Sehari sebelumnya, tepat malam jumat aku udah belajar mati-matian lho sambil jaga lilin, berharap besok bisa lancar UTS.

Untuk UTS pertama yaitu Filsafat Logika, aku gak banyak belajar, karena dari namanya aja UTS ini seharusnya bisa dijawab cukup dengan logika. Jadi jawaban apa aja menurutku adalah benar.

Bagi yang belum tau, Filosofi itu berasal dari bahasa latin Philein dan Sophos yang artinya "cinta kebijaksanaan" artinya kita harus bijak sana, bijak sini dan bijak situ. 

Kebetulan pada UTS Filsafat Logika kali ini aku membawa catatan kecil yang kusebut K3 alias "Kamus Kecil Kebijaksanaan" yang didalamnya terdapat 9 dari 10 jawaban soal UTS hari itu. K3 ini bisa disebut juga sebagai kitab suci kecilnya para mahasiswa yang kepepet. Kalau dalam bahasa Rusia, orang menyebutnya "contekan"



 Kamus Kecil Kebijaksanaan


Sebenernya, soal UTS itu gampang, yang susah jawabannya....

Selain itu menurutku, posisi menentukan sensasi, eh prestasi, seperti pada tempat dudukku kali ini:



 Keterangan.
A: Aku, mahasiswa Cerdas yang tak berdosa
B: Pengawas level 1 (duduk doang, sambil ngantuk )
C: Pengawas level 2 (asisten dosen muda cantik, duduk sambil main mata kepadaku)

Beruntung, pengawasnya gak ada yang kayak Agung Hercules. Kalau ada, lirik sedikit barbel melayang..

Posisiku pada saat itu ada di sayap kanan bertahan, yaitu di bagian belakang kelas bagian kanan. Alangkah beruntungnya aku dikelilingi oleh banyak dinding pertahanan yang kokoh dan solid. Dan juga karena tampangku yang tampan lugu sehingga pengawas tak merasa curiga kepadaku.

Alhamdulillah UTS pertama Filsafat Logika berjalan lancar dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.


Bersambung ke UTS Mikrobiologi...... #nowplaying - Darah Juang


Gambar diatas adalah kitab suci KBM "Kamus Besar Mikrobiologi" setebal 443 halaman yang kubeli seharga RP 25.000 setelah menawar dengan ngotot dan belum terbaca sedikitpun sampai saat ini, bahkan sesudah UTS berlangsung. Theme song Darah Juang sangat tepat sekali untuk UTS matkul ini, karena terlihat banyak mahasiswa yang berjuang sampai rasanya ingin nangis darah ketika membaca soalnya.

UTS Mikrobiologi kali ini benar-benar diluar prediksiku dan sungguh tidak berperi kemahasiswaan !!
Bayangkan soal UTS tapi gak ada nomernya. Aku sudah duga ini pasti ide si pembuat soal supaya mahasiswa gak bisa menerapkan prinsip silaturahmi dan komunikasi interpersonal nya di saat ujian.

Ujian koq gak ada nomernya? Ntar lama-kelamaan, ujian gak ada soalnya..

Tapi aku pun gak mau kalah, justru merasa semakin tertantang untuk saling silaturahmi dengan yang lain. Sempat beberapa kali mbak asdos yang cantik (Pengawas 2) main mata melirik kepadaku. Oke.. kali ini aku anggap lirikan itu sebagai ancaman, bukan ungkapan hati !! 

Pada akhirnya bisa keluar ruang ujian juga dengan perasaan sedikit tenang walaupun tidak 100% yakin.

UTS kali ini memang betul-betul Ujian Tidak Serius. Buat mahasiswa yang lain atau adek-adek siswa sekolah sekalian, jangan pernah tiru ini dirumah maupun di kampus. Ntar nyesal kayak saya cuma dapat nilai B.