Pages

Rabu, 18 Februari 2015

Umroh, Sebuah Kisah di Tanah Suci


Tiga Kota, Dua Jiwa, Satu Kiblat

Sekitar Akhir Januari 2015 kemarin adalah kali pertama saya menjalankan ibadah Umroh. Rangkaian sembilan hari perjalanan umroh ini tediri dari dua hari untuk perjalanan pulang dan pergi Jakarta - Jeddah, tiga hari di Kota Madinah dan empat hari di Kota Makkah. Saya pergi berdua bersama ayah saya. Inti dari ibadah Umroh ini sendiri ada di Masjidil Haram di kota Makkah, tempat Ka'bah berada.

Sebelumnya saya jelaskan dulu ngapain aja Umroh itu? Seringkali orang bilang umroh itu ibadah Haji Kecil, karena banyak rangkaian ibadahnya yang sama dengan Haji, namun rangkaian Haji lebih banyak. Umrohpun bisa kita lakukan setiap saat, beda dengan haji yang hanya setahun sekali (antara 8 - 12 Dzulhijjah).

Inti ibadah Umroh terdiri dari: Berihram+niat, Tawaf, Sa'i dan Tahallul:

Berihram, yaitu berniat untuk memulai ibadah umroh saat kita sejajar dengan miqat.

Tawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah 7 putaran, start dimulai dari sisi sebelah hajar aswad dan Ka'bah dijadikan berada di sebelah kiri. Dan ada banyak bacaan doa yang dibaca selama Tawaf, tenang saja, doa-doanya akan dipandu ustadz dari biro Travel Umrohnya. Jamaah yang tak henti berdatangan mengelilingi Ka'bah punya filosofi tentang bumi dan planet-planet lainnya di alam semesta ini yang tak berhenti berputar pada orbitnya. Ketika tak ada lagi jamaah yang Tawaf di Ka'bah, seolah isi alam semesta ini berhenti berputar pada orbitnya, begitulah yang ayah saya ceritakan.

Sa'i yaitu naik ke bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali dimulai dari bukit Safa. Bukit Safa dan Marwah adalah sejarahnya bagaimana sumber air zamzam muncul. Zamzam adalah sumber mata air yang terletak di kawasan Masjidil Haram, sebelah tenggara Ka'bah. Sejarahnya, mata air tersebut ditemukan pertama kali oleh Siti Hajar (Istri Nabi Ibrahim) setelah berlari-lari bolak-balik antara bukit Safa dan bukit Marwah, atas petunjuk Malaikat Jibril, tatkala Nabi Ismail, putera Siti Hajar, mengalami kehausan di tengah padang pasir ketika persediaan air sudah tidak ada. Sungguh, di tengah negara arab yang isinya padang pasir semua, air zamzam ini benar-benar pemberian Allah yang sangat menolong bisa menghidupi orang Arab sampai sekarang. Bayangkan saja zaman dulu di gurun pasir kalau tak ada sumber air bagaimana bisa hidup. Makam Ibrahim, Ismail dan Siti Hajar yang berada di samping Ka'bah sampai sekarang terus banyak didoakan orang. Air Zamzam begitu jernih dan menyegarkan, bahkan ada yang meneliti bahwa air zamzam begitu jernih, lebih dari merk air mineral yang sering kita beli, Bisa dibilang air Zamzam adalah air terbaik di muka bumi. Ketika sumur-sumur lain di Saudi Arabia kering, sumur Zamzamlah yang sampai kini tak pernah kering dan terus mengeluarkan puluhan juta liter airnya di setiap musim haji.

Tahallul, yaitu mencukur rambut sebagian atau seluruh (sunnah), minimal 3 helai.

Selesai itu semua diatas, maka selesai sudah Umroh kita, tidak sampai sehari. Namun rata-rata biro travel di Indonesia memberikan paket umroh selama 9 hari diikuti paket perjalanan ziarah ke tempat-tempat bersejarah lainnya.

Dari Indonesia, berangkat dari Bandara Soekarno Hatta sekitar 9,5 jam perjalanan menuju Bandara King Abdul Aziz di kota Jeddah, lanjut perjalanan bus ke kota Madinah, yang terdapat Masjid Nabawi, Masjid yang didalamnya terdapat makan Nabi Muhammad (Roudoh). Masjid Nabawi begitu besar dan indah dengan begitu banyak ornamen dan lapisan emas di bangunan masjidnya, dan terkenal dengan payung-payung cantiknya yang berada di pelataran masjid. Begitu luasnya, namun banyak sekali jamaah sampai di dalam saja tak mampu menampung semua, jadi dibuatlah payung-payung besar untuk melindungi jamaah yang berada di luar Masjid dari panas matahari. Selama tiga hari di Madinah kita diminta memperbanyak ibadah seperti sholat lima waktu di masjid Nabawi, sholat sunnah di dekat makam Rasul. Di Madinah kita juga diajak berziarah ke makan sahabat Rasul, Masjid Kuba, Jabal Uhud (tempat sejarah perang uhud). Untuk jamaah yang mau membeli oleh-oleh, di Madinah terkenal lebih murah dibanding beli di Mekkah. Dan Arab Saudi pada bulan itu sedang musim dingin, suhu di Madinah bisa mencapai sekitar 10 derajat celcius, untung saya gak datang pas musim panas, berasa di gurun pasir beneran.



Under the Most Beautiful Umbrellas in the World



Pelataran Masjid Nabawi Madinah



Petugas membersihkan payung-payung Masjid Nabawi



Bocah Penjual Al-Quran



Di dekat Jabal Uhud (tempat sejarah perang Uhud)



Tiga hari di Madinah, kita lanjut ke Masjidil Haram di Mekkah untuk inti dari ibadah umroh ini. Alhamdulillah ibadah Umroh berjalan lancar. Selain Umroh, sisa hari selama di Mekkah kita sempatkan berkunjung untuk ziarah ke tempat-tempat bersejarah lainnya, seperti makam-makam sahabat, Jabal Rahmah (tempat bertemu Nabi Adam dan tulang rusuknya, Hawa) kebun kurma dan lain-lain. Di Jabal Rahmah terkenal sebagai tempat yang baik untuk para jomblo berdoa minta jodoh, tak terkecuali saya, uhuk.. 

Yang paling membuat saya berkesan selama perjalanan ini tentunya Masjid Nabawi dan Masjidil Haram beserta keindahan kedua kota sucinya, Madinah - Mekkah. Tak lupa Jeddah, kota transit dari jutaan tamu Allah lainnya dari berbagai belahan dunia. Sungguh dua masjid terindah di dunia ini membuat saya kagum, dan merasa amal ibadah saya jadi tidak ada apa-apanya dibanding jutaan orang lain di tanah suci ini. Mungkin saya menang kalau urusan siapa yang lebih banyak dosanya.

Makkah dan Madinah yang indah, menjadikan sebuah 'tontonan hati' tersendiri bagi jutaan jamaahnya. 

"Kalau ada sumur di ladang, bolehlah saya berkesempatan untuk datang lagi ke tanah suci ini"



Zamzam Tower, Bulan Sabit Emas di atas Menara Jam Mekkah (601 meter)



Laut Merah



Masjidil Haram dan Zamzam Tower dari atas
sumber: google



sumber: http://biayaumroh.org/zamzam-tower-dibuka-untuk-umum



Sekian sedikit pengalaman saya yang bisa saya bagi, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penjelasan, silakan memberi masukan atau tambahan lewat komentar, terima kasih.


Jeddah, Madinah, Mekkah,
Saya dan ayah,
Ka'bah
(Menjelaskan kalimat pertama diatas)

18-24 Januari 2015